Selasa, 11 Januari 2011

Arloji dan Serbuk Kayu

Arloji dan Serbuk Kayu

oleh INDIGO INDONESIA pada 21 Oktober 2010 jam 11:44
(Tahukah kita bahwa problema yang kita hadapi akan berkurang seperempat hanya dengan membiarkan diri duduk secara tenang?)

———————-

Seorang tukang kayu.
Suatu saat ketika sedang bekerja, secara tak disengaja arlojinya terjatuh dan terbenam di antara tingginya tumpukan serbuk kayu.

Arloji itu adalah sebuah hadiah dan telah dipakainya cukup lama. Ia amat mencintai arloji tersebut.
Karenanya ia berusaha sedapat mungkin untuk menemukan kembali arlojinya.
Sambil mengeluh mempersalahkan keteledoran diri sendiri si tukang kayu itu membongkar tumpukan serbuk yang tinggi itu. Teman-teman karyawan yang lain juga turut membantu mencarinya. Namun sia-sia saja.

Arloji kesayangan itu tetap tak ditemukan.


Tibalah saat makan siang.
Para pekerja serta pemilik arloji tersebut dengan semangat yang lesu meninggalkan bengkel kayu tersebut.

Saat itu seorang anak yang sejak tadi memperhatikan mereka mencari arloji itu, datang mendekati tumpukan serbuk kayu tersebut.
Ia menjongkok dan mencari.
Tak berapa lama berselang ia telah menemukan kembali arloji kesayangan si tukang kayu tersebut.
Tentu si tukang kayu itu amat gembira.
Namun ia juga heran, karena sebelumnya banyak orang telah membongkar tumpukan serbuk namun sia-sia.
Kini cuman dia seorang diri saja, dan berhasil menemukan arloji itu.


‘Bagaimana caranya engkau mencari arloji ini?’ Tanya si tukang kayu.

‘Saya hanya duduk secara tenang di lantai.
Dalam keheningan itu saya bisa mendengar bunyi ‘to-tak, tok-tak’.
Dengan itu saya tahu di mana arloji itu berada.’ Anak itu menjawab.

———————– -

Keheningan adalah pekerjaan rumah yang paling sulit diselesaikan selama hidup.
Sering secara tidak sadar kita terjerumus dalam seribu satu macam ‘kegaduhan’
tetap tenang dan damai.... ^^

salam... ^^
love and light,
[amr]

http://frenbook.ilmci.com/blog.php?user=6450&p=2&lang_id=2%EF%BB%BF
· · Bagikan · Hapus
    • Elisabeth Megahayati Dxl Setuju!
      Semarah apapun sekesal apapun bila kita duduk tenang sediri kita akan menemukan kelegaan sediri.
      21 Oktober 2010 jam 11:50 melalui Facebook Seluler · ·
    • Site Shona ‎:)
      21 Oktober 2010 jam 11:51 melalui Facebook Seluler · ·
    • Elisabeth Megahayati Dxl Setuju!
      Semarah apapun sekesal apapun bila kita duduk tenang sediri kita akan menemukan kelegaan sediri.
      21 Oktober 2010 jam 11:56 melalui Facebook Seluler · ·
    • Elisabeth Megahayati Dxl Tetapi terkadang lingkungan sekitar sering membuat diri kita tidak bisa tenang&hanya bisa membuat kekecewaan&amarah.
      21 Oktober 2010 jam 11:57 melalui Facebook Seluler · ·
    • INDIGO INDONESIA
      jika seperti itu...
      hendaknya kita evaluasi... 'bagaimana caranya kita menghadapi lingkungan yang seperti itu.... kita hendaknya bisa mengubah cara pandang kita...
      seperti halnya ketika belajar dari pygmalion...
      Ketika ada seorang pembeli p...atung ngotot menawar-nawar harga, kawan-kawan Pygmalion berbisik, "Kikir betul orang itu."

      Tetapi Pygmalion berkata, "Mungkin orang itu perlu mengeluarkan uang untuk urusan lain yang lebih perlu"...

      akan lebih enak bukan di kita... ^^ dan lebih damai....

      tidak enak rasanya ketika kita memendam ataupun tertular kekecewaan dan amarah... ^^ akan banyak waktu terbuang yang kita butuhkan untuk berdamai... ^^
      masih banyak yg hrs kita lakukan dan kerjakan... ^^ salam... [amr]
      Lihat Selengkapnya
      21 Oktober 2010 jam 12:16 ·
    • Elisabeth Megahayati Dxl Cara seperti itu selalu kucoba,tetapi mereka trus memancing laparnya singa.Aum.
      21 Oktober 2010 jam 12:22 melalui Facebook Seluler · ·
    • INDIGO INDONESIA
      he he he... ;p
      semua masih belajar, mbak... untuk pengendalian emosi... ^^
      pelan tapi pasti, kita semua akan bisa... ^^
      semua pilihan dalam hidup... jika kita tanggapi dengan kemarahan... hasilnya juga akan marah...
      seperti halnya ada jerami... dan api... jika keduanya menyatu... terjadilah kebakaran yang hebat... tetapi jika masing-masing tetap mempertahankan eksistensinya sebagai jerami dan api.... yg ada ya tetap jerami dan api... kebakaran itu tidak tercipta...

      walau terkadang diperlukan pengalaman untuk terjadi kebakaran agar semua bisa belajar... ^^
      proses belajar memang mahal harganya.. tapi itu membuat kita benar2 mjd manusia seutuhnya... matang...
      tergantung pilihan kita untuk cara belajar apa yg kita pilih.... ^^ semua mempunyai kehendak bebas...
      hanya sekedar berbagi... tidak bermaksud menggurui... ^^
      salam... ^^

      [amr]
      Lihat Selengkapnya
      21 Oktober 2010 jam 12:31 ·
    • Elisabeth Megahayati Dxl Hihihihi...
      Amara ga sekolah?
      thanks ya Amara,emang dasarnya saya yg tempramental.hehehe...
      21 Oktober 2010 jam 12:40 melalui Facebook Seluler · ·
    • INDIGO INDONESIA he he he... ^^
      semuanya masih belajar, mbak.. salam... ^^
      [amr]
      21 Oktober 2010 jam 12:59 ·
    • Arie Dyah Mari kita kendalikan emosi...
      21 Oktober 2010 jam 13:13 melalui Facebook Seluler · ·
    • Mulyadi Rahman Ketenangan akan sanggup mengantar pikiran ketahapan yg lebih baik. problema takkan hilang, tapi berganti. ..salam..
      21 Oktober 2010 jam 13:33 melalui Facebook Seluler · ·

Tidak ada komentar:

Posting Komentar